Selamat datang di blog saya,semoga dapat bermanfaat bagi anda

Selasa, 14 Mei 2013

Tentang United



Hari ini 26 Mei tepat 13 tahun lalu "26 Mei 1999" Manchester United resmi menjadi tim pertama dalam sejarah pesepakbolaan Liga Inggris yang berhasil merengkuh 3 gelar utama, English Premier League, FA Cup & UEFA Champions League "The Treble Winners". Champione!

#TheTrebleWinners adalah momen dimana Manchester United berhasil meraih Titel English Premier League, menjuarai FA Cup dan menuntaskannya dengan torehan emas di pentas UEFA Champions League secara bersamaan di tahun 1999. Champione!

Manchester United, menjadi tim keempat dalam sejarah dan yang pertama dari Liga Inggris yang meraih #TheTrebleWinners ( EPL, FA CUP & UEFA Champions League )

Daftar lengkap tim pernah meraihnya adalah :

1. Celtic FC, 1966-1967 (Skotlandia)
2. AFC Ajax, 1971-1972 (Belanda)
3. PSV Eindhoven, 1987-1988 (Belanda)
4. Manchester United, 1998-1999 (Inggris)
5. FC Barcelona, 2008-2009 (Spanyol)
6. FC Internazionale, 2009-2010 (Italia)


Namun setelah kekalahan melawan Middlesbrough di bulan Desember 1998, Manchester United melewati setiap laga setelahnya tanpa sekalipun kekalahan di EPL. Dalam perjalanannya, United meraih beberapa hasil seri dan kemenangan impresif, salah satunya kemenangan 8-1 atas Nottingham Forest dengan Ole Gunnar Solksjaer mencetak 4 gol dalam 20 menit setelah masuk ke pertandingan sebagai pemain pengganti #20Legend

Diawali dari kancah Liga Inggris di musim 1998/1999, dimana pada EPL musim itu Man.United menderita tiga kali kekalahan. Yaitu away ke Highbury melawan Arsenal, di Sheffield Wednesday dan home di Old Trafford melawan Middlesbrough

Manchester United juga meraih kemenangan di Newcastle, imbang di Leeds dan Liverpool. Dan di pertandingan home United juga memenangkan pertandingan-pertandingan penting dalam perebutan gelar seperti melawan Everton, Aston Villa dan Sheffield Wednesday.

United juga mengalahkan Southampton di depan fans nya yang tercatat sebagai jumlah fans terbanyak dalam stadion di musim itu (55, 316 orang) dan meraih hasil imbang 1-1 melawan Arsenal di Old Trafford.

Menjelang akhir musim, United masih memimpin di klasemen dengan selisih 1 poin dengan rival terdekat, Arsenal yang ada di posisi runner up. Di pertandingan EPL terakhir musim itu, yang juga merupakan pertandingan penentuan, United harus mengalahkan rival sekota Arsenal, yaitu Tottenham Hotspur untuk memenangkan liga


Banyak orang beranggapan bahwa Tottenham tidak akan mengeluarkan permainan terbaiknya karena Tottenham dan Arsenal adalah rival sekota dan saat itu Tottenham memiliki kesempatan untuk menyangkal Arsenal meraih gelar EPL nya

Tetapi yang terjadi sebaliknya. Tottenham Hotspurs tidak ingin dianggap remeh, mereka menunjukkannya dengan bermain impresif di pertandingan itu dan mencetak gol pembuka. Namun David Beckham mencetak gol sebelum half-time dan Andy Cole memastikan kemenangan dengan golnya di menit ke 48 untuk memberikan Manchester United kemenangan, dan memastikan juara Premier League. Tahap pertama dalam upaya meraih treble, sukses diselesaikan.


Untuk yg mau lihat cuplikan pertandingannya, bisa di http://www.youtube.com/watch?v=GoLZoWGtcQU#EPL1999 #TheTrebleWinners

Perjuangan Manchester United di kompetisi FA Cup yang tidak kalah dramatisnya!

Di FA Cup Man.United bertemu Middlesbrough di ronde ketiga, dimana United memenangkan laga dengan skor 3-1 setelah sebelumnya tertinggal 0-1 sebelum turun minum. Di ronde keempat, United bertemu rival abadi, Liverpool di Old Trafford. Pertandingan ini disebut sebagai salah satu pertandingan terbaik diantara keduanya.

Michael Owen mencetak gol pembuka untuk Liverpool di menit ketiga dan skor terus bertahan sampai menit ke 88 ketika Dwight Yorke mencetak gol penyama kedudukan dari tendangan bebas David Beckham dan sundulan Andy Cole.

Beberapa menit sebelum pertandingan berakhir, “The Super Sub” Ole Gunnar Solksjaer mencetak gol kemenangan sehingga pertandingan berakhir 2-1 untuk Manchester United


Setelah mengalahkan Fulham 1-0 di ronde kelima dan ronde keenam dengan pertandingan replay melawan Chelsea di Stamford Bridge dengan kemenangan 2-0, Man.United bertemu rival lainnya yaitu Arsenal di Semifinal FA Cup.

Pertandingan pertama berakhir dengan skor kacamata 0-0, setelah 120 menit Roy Keane mencetak gol yang sayangnya secara kontroversial tidak dianggap karena menurut wasit Keane berada dalam posisi offside. Walaupun ketika dilihat lagi di replay, Keane sama sekali tidak offside.

Di pertandingan replay, Beckham mencetal gol pembuka di menit-menit awal pertandingan, Namun Dennis Bergkamp berhasil menyamakan kedudukan di menit ke 70. Tiga menit berselah, Roy Keane di kartu merah setelah mendapat kartu kuning kedua dan United harus menjalani menit-menit tersisa tanpa dirinya.

Di menit-menit terakhir pertandingan, Phil Neville melakukan pelanggaran di kotak penalti, Arsenal mendapat hadiah penalti. Tetapi Peter “The Great Dane” Schmeichel berhasil menggagalkan penalti yang dieksekusi oleh Dennis Bergkamp yang membuat pertandingan ini berlanjut ke extra-time.

Salah satu peristiwa yang sampai saat ini masih teringat di benak para fans Manchester United terjadi di sini, menit ke 110 Ryan Giggs berlari 70 yards, berhasil menggocek dan menghindari lima defender Arsenal untuk kemudian mencetak gol fantastis yang pastinya menjadi salah satu gol solo-run terhebat dalam sejarah sepakbola dunia

Dengan gol penentu dari Ryan Giggs, Manchester United resmi melaju ke final FA Cup 1999

Di Final FA Cup yang di gelar di Wembley Stadium (masih stadion lama), Man.United berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0, gol dicetak oleh Teddy Sheringham dan Paul Scholes yang kemudian memberikan Manchester United Piala FA Cup, tahap kedua selesai, pada saat itu United sudah bergelar “English Double” (Memenangkan FA Cup dan Premier League di musim yang bersamaan).

Upaya perjuangan merebut trofi  UEFA Champions League

Di UEFA Champions League musim itu, Manchester United berada di satu grup bersama dengan Brondby, Barcelona dan Bayern Muenchen. United memenangkan laga home-away melawan Brondby dan imbang melawan Barcelona juga Muenchen dua kali sehingga masuk ke grup knockout.

Di ronde knouckout, United memenangkan laga melawan Inter Milan di Old Trafford dengan skor 2-0, dua-duanya dicetak Dwight Yorke dan imbang 1-1 di San Siro dengan gol Paul Scholes di akhir pertandingan. Man.United menang agregat 3-1 dan lolos ke semifinal

Di semifinal, United bertemu tim Italia lainnya yaitu Juventus. Pertandingan pertama di Old Trafford berakhir imbang dan pertandingan penentu diselenggarakan di Stadio Delle Alpi. Setelah ketinggalan 0-2 terlebih dahulu, gol dari Roy Keane dan Dwight Yorke berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dan dalam posisi itu, United memimpin dengan hitungan away gol yang dapat mengantarkan mereka ke final.

Tapi lebih dari itu, Manchester United berhasil memenangkan pertandingan saat Andy Cole berhasil mencetak gol penentu di menit ke 84. Lagi-lagi, comeback yang fantastis. Man.United pun melaju ke final UEFA Champions League melawan Bayern munich di Camp Nou, Barcelona tanggal 26 Mei 1999. Jika United berhasil memenangkannya, maka impian #TheTrebleWinners benar-benar akan terjadi!

Cuplikan salah satu pertandingan dramatis Man.United 3 vs 2 Juventus #TheTrebleWinnershttp://www.youtube.com/watch?v=7gehzhS6Vzo


Walaupun Roy Keane dan Paul Scholes, keduanya mendapat larangan untuk bermain di Final karena menerima dua kartu kuning saat melawan Juventus, tetapi Jesper Blomqvist dan Nicky Butt menggantikan mereka di Final.

Di menit keenam, Mario Basler mencetak untuk Bayern Muenchen dari tendangan bebas membuat Muenchen memimpin 1-0. Setelah unggul 1-0, Muenchen melancarkan serangan bertubi-tubi ke gawang Peter Schmeichel yang mengharuskannya membuat beberapa penyelamatan gemilang. Skor tetap 1-0.

Akhirnya Ferguson memutuskan bahwa perubahan di kubu United harus dilakukan jika mereka benar-benar ingin memenangkan laga final ini. Di menit ke 67, Teddy Sheringham masuk menggantikan Jesper Blomqvist dan di menit ke 81, Ole Gunnar Solksjaer masuk menggantikan Andy Cole.

Kedua pemain pengganti inilah yang dianggap sebagai pembangkit momentum, mereka membuat United memainkan kontrol bola, dan inilah dimana comeback terbaik dalam sejarah sepakbola dimulai.


Manchester United mendapatkan corner di awal tiga menit dari injury time yang di berikan. David Beckham mengambilnya dan Peter Schmeichel berlari meninggalkan gawangnya untuk membantu barisan penyerangan yang dianggap sebagai ‘kesempatan terakhir’.

Muenchen mendapatkan bolanya dan mencoba untuk menghalau, tetapi United berhasil mendapatkannya lagi segera setelah Ryan Giggs menembak, tetapi Sheringham datang dan secara langsung menembak bola lagi masuk ke dalam net. GOL!

Kemudian segera setelahnya, Manchester United mendapatkan corner lagi, Beckham kembali mengambilnya, Sheringham berhasil menyundulnya, ke arah Solksjaer, yang kemudian mengarahkan bola tepat ke net gawang Oliver Kahn. United, secara mengejutkan, berhasil memenangkan pertandingan dengan cara yang sangat dramatis. GOL!

Atas pencapaian fantastisnya membawa Manchester United, tim Inggris pertama meraih tiga gelar utama sekaligus yaitu EPL, FA Cup dan UEFA Champions League, Alex Ferguson dianugerahi gelar kebesaran “Sir” sehingga terkenal menjadi Sir Alex Ferguson.

Musim 1998-1999 menjadi salah satu musim terbaik bagi Manchester United atas pencapaian hebatnya dalam sejarah olahraga dunia, khususnya sepakbola. Hingga saat ini, fan Man.United di seluruh dunia masih terus mengingat apa yang tim ini lakukan di tahun 1999.


Senin, 06 Mei 2013

Sejarah Manchester United

Manchester United F.C. (biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU) adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester,

Dibentuk sebagai Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.

Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson - dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership pada tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan dua belas kali merebut trofi juara.

Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).

Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 22 trofi besar - jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 19 trofi juara Liga Utama Inggris (termasuk saat masih disebut Divisi Satu). Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali.[4] Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.

Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta (US$1,47 milyar) diikuti dengan banyak protes dari para pendukung fanatik.Daftar isi [sembunyikan]
{SEJARAH]
Tahun awal (1878–1945)

Tim Manchester United pada awal sesi 1905-06, yang pada saat itu menjadi juara dua di Divisi 2 dan terangkat.

Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja..

Tak lama kemudian, pada tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.[5]

Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies[ket 1], direktur Manchester Breweries. Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernardnya[ket 2], kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak, tetapi berhasil memengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan menjadi chairman tim.[6] Diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan, sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia, berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester United?"[7] Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.

Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut pemain seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.

Mereka kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908. Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA. Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, merekrut Billy Meredith dan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun pada akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka, Aston Villa.

Klub membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun.

United kembali terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.
[sunting]
Era Sir Matt Busby (1945–1969)

Matt Busby.

Pada tahun 1945, Matt Busby ditunjuk menjadi manager dari tim yang berbasis di Old Trafford ini. Dia meminta sesuatu yang tidak biasa pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Dia telah kehilangan lowongan manager di klub lain, Liverpool F.C., karena pekerjaan yang diinginkannya itu dirasa petinggi Liverpool adalah pekerjaan seorang direktur, tetapi United memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya. Pertama, Busby tidak merekrut pemain, melainkan seorang asisten manager yang bernama Jimmy Murphy. Keputusan menunjuk Busby sebagai manager merupakan keputusan yang sangat tepat, Busby membayar kepercayaan pengurus dengan mengantar United ke posisi kedua liga pada tahun 1947, 1948 and 1949 dan memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mitten memiliki andil yang besar dalam pencapaian United ini.

Charlie Mitten pulang ke Colombia untuk mencari bayaran yang lebih baik, tetapi kemampuan pemain senior United tidak menurun dan kembali meraih gelar Divisi Satu pada 1952. Busby tahu, bahwa tim sepak bola tidak hanya membutuhkan pengalaman pemainnya, maka, dia juga berpikir untuk memasukkan beberapa pemain muda. Pertama-tama, pemain muda seperti Roger Byrne, Bill Foulkes, Mark Jones dan Dennis Viollet, membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke posisi 8 pada 1953, tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956 dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103 gol. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah satu manager yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan 1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby mempunyai pemain bertalenta tinggi yang bernama Duncan Edwards. Pemuda asal Dudley, West Midlands memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards dikatakan dapat bermain di segala posisi dan banyak yang melihatnya bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya, 1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, kalah dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. Musim lalu, FA membatalkan hak Chelsea untuk tampil di Piala Champions. United dapat mencapai babak semi-final dan kemudian dikandaskan Real Madrid. Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan yang tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, mengalahkan tim juara Belgia Anderlecht 10–0 di Maine Road.

Sebuah plat kenangan di Old Trafford sebagai penghargaan untuk para pemain yang meninggal pada Tragedi München.

Tragedi terjadi pada musim berikutnya, ketika pesawat membawa tim pulang dari pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di München, Jerman untuk mengisi bahan bakar. Tragedi München 1958 tanggal 6 Februari 1958 merenggut nyawa 8 pemain tim - Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam "Billy" Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry.[8] Terjadi 2 kali pendaratan sebelum yang ketiga terjadi kesalahan fatal, yang disebabkan tidak stabilnya kecepatan pesawat karena adanya lumpur. Penjaga gawang United Harry Gregg mempertahankan kesadaran saat kecelakaan itu dan dibawah ketakutan pesawat akan meledak, menyelamatkan Bobby Charlton dan Dennis Viollet dengan mengencangkan sabuk pengamannya. Tujuh pemain United menginggal dunia di tempat sedangkan Duncan Edwards tewas ketika perjalanan menuju rumah sakit. Sayap kanan Johnny Berry juga selamat dari kecelakaan itu, tetapi cedera membuat karier sepak bolanya berakhir cepat. Dokter München mengatakan bahwa Matt Busby tidak memiliki banyak harapan, namun ia pulih dengan ajaibnya dan akhirnya keluar dari rumah sakit setelah dua bulan dirawat di rumah sakit.

Ada rumor bahwa tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namun Jimmy Murphy mengambil alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah sakit, klub melanjutkan kompetisinya. Meskipun kehilangan pemain, mereka mencapai final Piala FA 1958, dimana mereka kalah dari Bolton Wanderers. Akhir musim, UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan United dan juara liga Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun FA menolak. United menekan Wolves pada musim berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen; tidak buruk untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan pemain akibat Tragedi München.

Busby membangun kembali tim di awal dekade 60-an, membeli pemain seperti Denis Law dan Pat Crerand. Mungkin orang yang paling terkenal dari sejumlah pemain muda ini adalah pemuda Belfast yang bernama George Best. Best memiliki keatletikkan yang sangat langka. Tim memenangkan Piala FA tahun 1963, walaupun hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan memenangkan liga tahun 1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968, mengalahkan tim asuhan Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final, menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim United saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun 1969 dan digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.
[sunting]
Masa sulit (1969–1986)

Setelah masa yang gemilang, United mengalami masa-masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, selesai diurutan delapan liga pada musim 1969–70. Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand.

Manager Celtic yang berhasil membawa Piala Champions ke Glasgow, Jock Stein, ditunjuk untuk mengisi posisi manager — Stein telah menyetujui kontrak secara verbal dengan United, tetapi membatalkannya — . Frank O'Farrell ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O'Farrell tidak bertahan lebih dari 18 bulan, bedanya hanya O'Farrell bereaksi untuk menanggulangi penampilan buruk dari United dengan membawa muka baru ke dalam klub, yang paling nyata adalah direkrutnya Martin Buchan dari Aberdeen seharga £125,000. Tommy Docherty menjadi manager diakhir 1972. Docherty, atau "Doc", menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa.

Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan Southampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.

Dave Sexton menggantikan Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim bermain lebih defensif. Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins, namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkan Arsenal. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya.

Dia digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Robson disebut-sebut merupakan pemain tengah terbaik sepeninggal Duncan Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath dan Gordon Strachan yang bermain bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985, dan diunggulkan untuk memenangkan liga musim 1985–86 setelah memenangkan 10 pertandingan liga pertamanya, membuka jarak 10 poin dengan saingan terdekatnya sampai Oktober 1986. Penampilan United kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat. Setelah itu United merekrut pelatih baru, yaitu Sir Alex Ferguson.
[sunting]
Era Alex Ferguson (1986–sekarang)
[sunting]
Sebelum Treble (1986-1998)

Alex Ferguson

Alex Ferguson datang dari Aberdeen untuk menggantikan Atkinson dan mengantarkan klub meraih posisi 11. Musim berikutnya yaitu musim 1987–88, United menyelesaikan liga di posisi kedua, dengan Brian McClair yang menjadi pencetak 20 gol liga setelah George Best.

United mengalami masa sulit 2 musim berikutnya. Dengan pembelian pemain yang cukup banyak, Ferguson tidak dapat memenuhi harapan suporter. Alex Ferguson telah berada dalam bahaya pemecatan pada awal 1990, tetapi sebuah gol dari Mark Robins membawa United menang 1–0 atas Nottingham Forest dibabak ketiga Piala FA. Ini membuat Ferguson terselamatkan dan pada akhirnya United memenangkan Piala FA, setelah mengalahkan Crystal Palace di partai ulang babak final.

United memenangkan Winners' Cup Eropa di 1990–91, mengalahkan juara Spanyol musim itu, Barcelona di final, tetapi mengecewakan di musim berikutnya karena di liga mereka kalah dari saingan, Leeds United.

Kedatangan Eric Cantona di November 1992 merupakan sebuah langkah krusial United saat itu. Cantona membaur bersama pemain dan memenangkan Final Piala FA menjadikan MU menjadi juara dua di liga dan Piala FA. Ferguson membuat suporter kesal karena menjual beberapa pemain Beberapa dari mereka langsung terpilih menjadi anggota Tim nasional sepak bola Inggris. Secara mengejutkan, United kembali meraih double pada musim 1995–96. Ini adalah pertama kalinya klub Inggris meraih double sebanyak dua kali dan akhirnya mereka mendapat sebutan "Double Double".[9]

Mereka memenangkan liga musim 1996–97 dan Eric Cantona menyatakan pensiun dari persepak bolaan profesional pada usia 30. Mereka mengawali musim 1997–98 dengan baik, tetapi mengakhiri liga pada posisi dua klasemen, dibawah pemenang dua gelar, Arsenal.
[sunting]
Treble (1998–1999)

Trofi Treble Manchester United disimpan di museum d Old Trafford.

Musim 1998–99 untuk Manchester United adalah musim tersukses karena mereka berhasil menjadi satu-satunya tim Inggris yang pernah meraih Treble(tiga gelar dalam satu musim) — dengan memenangkan Liga Utama Inggris, Piala FA dan Liga Champion UEFA di musim yang sama.[10] Setelah melewati Liga Utama yang padat, Manchester United berhasil memenangkan liga pada pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur dengan skor 2–1, ketika Arsenal menang 1–0 atas Aston Villa.[11] Memenangkan Liga Utama merupakan bagian pertama dari treble United, yang disebut Ferguson bagian tersulit.[11] Di final Piala FA mereka bertemu Newcastle United dan menang 2–0 melalui gol Teddy Sheringham dan Paul Scholes.[12] Pada pertandingan terakhir mereka musim itu, pertandingan Final Liga Champions UEFA 1999, mereka mengalahkan Bayern Munich, pertandingan tersebut disebut-sebut sebagai comeback terbaik yang pernah ada, kalah sampai dengan injury time dan mencetak gol dua kali di menit-menit terakhir untuk memastikan kemenangan 2–1.[10] Manchester United juga memenangkan Piala Interkontinental setelah mengalahkan Palmeiras 1–0 di Tokyo.[13]
[sunting]
Setelah Treble (1999–sekarang)

United memenangkan liga tahun 2000 dan 2001, tetapi mereka gagal meraih kembali trofi kompetisi Eropa. Pada tahun 2000, Manchester United menjadi salah satu dari 14 pendiri kelompok G-14.[14] Ferguson mengadopsi gaya permainan bertahan dan tetap gagal di kompetisi Eropa dan United menyelesaikan liga pada urutan ketiga klasemen. Mereka meraih kembali gelar liga musim berikutnya dan memulai musim dengan sangat baik, namun penampilan mereka memburuk ketika Rio Ferdinand menerima skorsing 8 bulan karena gagal dalam tes doping. Mereka memenangkan Piala FA 2004, setelah mengalahkan Millwall.

Musim 2004-05, produktivitas gol United berkurang, yang disebabkan oleh cederanya Ruud van Nistelrooy dan United menyelesaikan musim tanpa meraih satu gelar pun. Kali ini, Piala FA dimenangkan oleh Arsenal yang mengalahkan United melalui adu penalti. Di luar lapangan, cerita utamanya adalah kemungkinan klub diambil alih oleh pihak lain dan pada akhir musim, Malcolm Glazer, seorang pengusaha asal Tampa, telah memiliki kepemilikikan United.

Giggs pemain dengan jumlah pertandingan terbanyak untuk United.

United melakukan awal buruk pada musim 2005–06, dengan kepergian Roy Keane yang bergabung dengan Celtic setelah United banyak dikritik publik dan klub gagal melewati babak knock-out Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah kalah dari tim asal Portugal, Benfica. Musim ini adalah musim yang buruk bagi United karena pemain kunci mereka seperti, Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes cedera. Mereka hanya meraih satu gelar musim itu, Piala Liga, mengalahkan tim promosi Wigan Athletic dengan skor 4–0. United memastikan tempat di urutan kedua klasemen liga dan lolos otomatis ke Liga Champions setelah mengalahkan Charlton Athletic 4–0. Akhir musim 2005–06, satu dari penyerang kunci, Ruud van Nistelrooy, meninggalkan klub dan bergabung dengan Real Madrid, karena hubungannya dengan Alex Ferguson retak.[15]

Musim 2006-07 memperlihatkan gaya permainan United yang menyerang seperti pada dekade 90-an, mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada Januari 2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki pera penting dalam pencapaian United di Liga Champions,[16] dengan harapan meraih Treble kedua; namun setelah mencapai babak semi-final, United kalah dari A.C. Milan 3–5(agregat).[17]

Dalam perayaan ke-50 keikutsertaan Manchester United dalam kompetisi Eropa, dan juga perayaan ke-50 dari Treaty of Rome, Manchester United bertanding melawan Marcello Lippi dan tim Eropa XI di Old Trafford pada 13 Maret 2007. United memenangkan pertandingan 4–3.[18]

Empat tahun setelah gelar terakhir mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007, setelah Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues tujuh poin di belakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti kemenangan United 1–0 dalam derbi Manchester hari sebelumnya, mengantarkan United ke gelar kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun eksistensinya. Namun, mereka tidak dapat mencapai double keempat mereka, karena Chelsea mengalahkan United 1-0 di final Piala FA 2007 yang berlangsung di Stadion Wembley yang baru.

Pada 11 Mei 2008, United kembali meraih gelar liga setelah mengalahkan Wigan 2-0 di pertandingan terakhir untuk memastikan gelar tersebut, disusul gelar Liga Champions pada tanggal 21 Mei 2008 yang diraih dengan mengalahkan Chelsea 6-5 di final melalui adu penalti setelah bermain seri 1-1 di waktu normal 2x45 menit serta perpanjangan waktu 2x15 menit. Dengan status sebagai juara Liga Champions tersebut, United berhak mengikuti Piala Dunia Antarklub FIFA 2008 dan berhasil menjuarai turnamen tersebut setelah mengalahkan Gamba Osaka 5-3 di semifinal dan LDU Quito 1-0 di final. United pun menjadi klub Eropa kedua yang menjadi juara dunia setelah AC Milan pada 2007. Setahun setelah final Liga Champions UEFA tahun 2008, Manchester United masuk kembali ke final tahun 2009. Manchester United kemudian mengalami kekalahan dalam final Liga Champions UEFA 2008–09, saat menghadapi Barcelona dengan skor 2 – 0 di Roma, Italia.

Musim 2009-10 bukanlah musim yang bagus, karena hanya mendapatkan gelar Piala Liga, hanya finis di posisi kedua, dan terdepak di Liga Champions oleh Bayern Munich. Musim selanjutnya United meraih titel juara liga teratas untuk ke-19 kalinya, melewati Liverpool dengan 18 gelar juara liga, setelah imbang di Blackburn 1-1 untuk penentuan gelar juara dengan Chelsea. Di Eropa, United meraih medali runner-up setelah dihantam pasukan Pep Guardiola,Barcelona 3-1. Di musim tersebut, United kehilangan Gary Neville, Owen Hargreaves, Paul Scholes dan Edwin van der Sar. Di musim 2011-12, United mendapat kemenangan besar atas Arsenal 8-2 di Old Trafford, tetapi kekalahan besar dari Manchester City 1-6 di tempat yang sama. Pertandingan melawan Sunderland (1-0 United) adalah sejarah bagi United, khususnya Sir Alex yang telah resmi 25 tahun bersama United. North Stand resmi diganti namanya menjadi Sir Alex Ferguson Stand. Pada musim itu pula United tidak berhasil menembus 16 besar Liga Champions setelah dikalahkan Basel 1-2 di Swiss. United juga tidak berhasil menembus perempat final Liga Europa setelah tumbang oleh Athletic Bilbao. Di domestik, United disapu Crystal Palace 1-2 di kandang di ajang Piala Liga. United juga menelan kekalahan 1-2 di Anfield dalam ajang Piala FA.